Koneksi Antar Materi - Kesimpulan dan Refleksi Modul 1.1

 


Assalamualaikum wr. wb

Salam bahagia

Halo, saya Ardi Firmanto CGP angkatan 9 dari SD N Sewukan 1, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang. Pada kesempatan ini, saya akan menuliskan koneksi antar materi, Kesimpulan dan Refleksi dari Modul 1.1

SEBELUM MENGENAL FILOSOFI PENDIDIKAN KI HADJAR DEWANTARA

Sebelum mengenal pemikiran Ki Hadjar Dewantara, dalam pembelajaran saya beranggapan bahwa :

  1. Murid sebagai Penerima Pengetahuan: Sebelum mempelajari pemikiran KHD, sering kali pandangan utama terhadap siswa adalah hanya sebagai penerima pengetahuan. Guru adalah sumber utama pengetahuan dan murid dianggap sebagai pihak yang harus menerima dan menghafal informasi yang diajarkan oleh guru.
  2. Otoritas Guru yang Kuat: Di beberapa sistem pendidikan tradisional, otoritas guru sangat kuat, dan murid diharapkan untuk tunduk pada otoritas guru tanpa banyak pertanyaan. Pendidikan sering kali didasarkan pada kedisiplinan yang ketat.
  3. Peran Terbatas dalam Proses Pembelajaran: Sebelum KHD, siswa mungkin memiliki peran yang terbatas dalam proses pembelajaran. Mereka sering kali pasif dalam pembelajaran dan tidak diharapkan untuk aktif bertanya, berpikir kritis, atau berpartisipasi dalam pengambilan keputusan terkait pendidikan mereka.
  4. Ketidaksetaraan dalam Akses Pendidikan: Sebelum upaya KHD untuk menyediakan pendidikan yang lebih inklusif, akses pendidikan seringkali terbatas pada kelompok-kelompok tertentu dalam masyarakat. Mereka yang kurang beruntung atau berasal dari lapisan sosial ekonomi yang rendah mungkin kesulitan untuk mengakses pendidikan.
  5. Kurangnya Perhatian pada Aspek Karakter dan Etika: Pendekatan pendidikan sebelum KHD mungkin kurang memperhatikan pembentukan karakter dan etika siswa. Pendidikan lebih difokuskan pada transfer pengetahuan akademis daripada pada pembentukan kepribadian dan moral.

Dalam mengajar juga masih menggunakan berbagai pendekatan dan metode pengajaran yang hanya sesuai konteks dan kurikulum yang sudah ada. Selain itu kegiatan pembelajaran yang saya lakukan  masih didasarkan pada tradisi pendidikan yang sudah ada, seperti :

  1. Pendekatan Tradisional: Yaitu mengajar dengan metode tradisional yang terpusat pada guru. Ini mungkin melibatkan penjelasan dan ceramah guru kepada siswa, dengan sedikit interaksi siswa dalam proses pembelajaran.
  2. Metode Repetisi: Menggunakan metode pengajaran yang melibatkan pengulangan materi secara berulang-ulang untuk memastikan siswa memahaminya.
  3. Pendekatan Kurikulum Resmi: Mengikuti kurikulum resmi yang ditentukan oleh pemerintah atau lembaga pendidikan. Mereka mengajar berdasarkan buku teks dan materi yang telah ditetapkan dalam kurikulum tersebut.
  4. Metode Belajar Hafalan: Beberapa metode pengajaran dapat didasarkan pada hafalan, di mana siswa diminta untuk menghafal fakta, rumus, atau informasi tertentu.
  5. Pendekatan Berbasis Kelas: Pengajaran biasanya dilakukan dalam konteks kelas, dengan guru sebagai otoritas utama dalam kelas.

Pendekatan-pendekatan ini mungkin efektif dalam beberapa situasi, tetapi mereka mungkin kurang memperhatikan konsep-konsep filosofi pendidikan yang diusung oleh Ki Hadjar Dewantara, seperti keadilan, kebebasan, dan kesetaraan dalam pendidikan.

PEMIKIRAN DAN KOSEP PENDIDIKAN MENURUT KIHADJAR DEWANTARA

Menurut Ki Hadjar Dewantara peserta didik ibarat papan tulis yang kosong yang siap untuk diisi dengan pengetahuan, nilai, dan pengalaman. Ini menggambarkan bahwa setiap individu memiliki potensi yang belum terwujud dan bahwa pendidikan adalah proses untuk mengisi "papan tulis" tersebut dengan pengetahuan dan nilai-nilai yang positif.

Konsep pendidikan menurut Ki Hadjar Dewantara menekankan pendidikan yang holistik, dimana murid atau peserta didik dibentuk menjadi insan yang berkembang secara utuh meliputi olah rasio, olah rasa, olah jiwa dan olah raga melalui proses pembelajaran dan lainnya yang berpusat pada murid dan dilaksanakan dalam suasana penuh keterbukaan, kebebasan, serta menyenangkan.

 

PEMAHAMAN SAYA TENTANG PEMIKIRAN KI HADJAR DEWANTORO

1. Pembelajaran berpusat pada siswa.

2. Menciptakan lingkungan belajar yang aktif, efektif, dan inklusif.

3. Pembentukan karakter yang lebih kuat.

4. Meningkatkan potensi dan minat mereka, sehingga mereka dapat berkembang secara optimal.

 

Dengan merubah sistem pembelajaran yang selama ini saya lakukan harapanya akan terwujud tujuan pendidikan yaitu menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu, agar mereka sebagai manusia dan anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi- tingginya.

 

HAL-HAL YANG AKAN SEGERA SAYA LAKUKAN ADALAH :


  1. Refleksi Pribadi : merefleksi semua kegiatan pembelajaran yang sudah saya laksanakan sehingga dapat mengidentifikasi kekurangan dan kelemahannya.
  2. Penyelarasan dengan Praktik Pembelajaran : Saya akan mengevaluasi metode pembelajaran yang saya gunakan, mengintegrasikan nilai-nilai dan prinsip-prinsip Ki Hadjar Dewantara ke dalam rencana pembelajaran saya.
  3. Diskusi dan Sharing : Melakukan diskusi pemikiran dan konsep dengan rekan-rekan saya.
  4. Menerapkan Trilogi Ki Hadjar Dewantara: Ing ngarso sung tulodho, ing madyo mangun karso, tut wuri handayani dalam segala aspek kehidupan di lingkungan sekolah ataupun lingkungan masyarakat.

 

Sekian, terima kasih

Wassalamu’alaikum wr. wb.

 

 

 

 

 

 

 

 


Posting Komentar

0 Komentar